Minggu, 06 November 2011

Musim Galau, PEMUDA identik dengan GALAU?

“Galau” merupakan kata yang sering diucapkan maupun dijadikan status di facebook, twitter atau jejaring sosial lain oeh para remaja dan pemuda, arti galau tidak jauh dari arti kata bimbang atau tak dapat memilih diantara dua atau lebih pilihan yang sedang dihadapi, baik itu semuanya pilihan yang baik-baik atau ada yang salah satunya memang buruk. Misalnya saja anak SMA yang baru akan lulus sulit sekali untuk menentukan jurusan keilmuan yang ingin ditekuninya di perguruan tinggi. Begitu juga bagi para mahasiswa yang merasa tidak sanggup untuk berorganisasi di himpunan, unit atau pun juga kegiatan organisasi di luar kampus karena akademiknya merosot jauh.

Mengapa pemuda, bukan orang tua yang sering mengalami kegalauan, karena orang tua telah banyak mendapatkan pengalaman hidup, lebih banyak mendapatkan kegagalan maupu kesuksesan, sehingga ia lebih tenang dan sabar dalam menghadapi kehidupan ini.

Pemuda yang sedang galau sangatlah tersiksa, maka janganlah sekali-kali untuk mengganngu apalagi menggodanya. Hidupnya seakan diam stak tanpa tujuan, karena masih saja memikirkan apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang. Dalam menjalani kuliah ia pun tak focus, dalam berorganisasi juga, apalagi kalau di kelas biasanya sangat menjadi tidak nyaman untuknya sehingga kelas biasa dijadikan tempat untuk tidur. Dalam dunia kerja pun begitu, ia akan menjalani pekerjaan tersebut dengan tidak nyaman akibatnya kerjaan pun tidak maksimal dan kualitas hidup akan seperti itu itu saja.

Pemuda yang sedang galau sulit untuk memilih salah satu hal, karena ingin mencapai hal yang terbaik merea terus berpikir manakah yang harus dilakukan, sehingga waktu pun telah bergulir sehingga terlambat untuk memilih kepitusan yang ahirnya akan memperburuk track record orang tersebut, seperti contohnya, seorang mahasiswa yang dari awal sudah memutuskan aktif di kegiata organisasi nasional maupun internasional, maka pasti akan berbeda hasilnya dengan mahasiswa yang dari awal lebih prefer kepada Sciene atau bidang penelitian, dan akan berbeda pula bagi mahasiswa yang dari awal merasa ia tidak cocok untuk di jurusan yang ia pilih. Tetapi dalam bidang yang tidak digelutinya juga harus mempunyai standar minimal, sehingga dapat bergaul dalam dunia global. Dan bagi lulusan sarjana biasanya yang bekerja di bank padahal jurusannya tidak ada hal yang berhubugan dengan bank akan mempunyai kekurangan kepercayaan diri karena menganggap pekerjaannya tidaklah sesuai dengankeinginannya.

Keputusan yang terlambat karena berusaha untuk mencapai yang terbaik, makin lama keputusan dibuat maka makin berkurang ketegasan seseorang makin berkurang pula wibawa orang tersebut. Lebih baik suatu hal dengan cepat dari pada lama. Karena dalam pilihan tersebut pasti ada kemungkinan benar sehingga dapat menuju kepada kesuksesan dengan lebih cepat. Mahasiswa biasanya bingung antara belajar akademik yang rajin sehingga karena prestasi akdemiknya mendapatkan beasiswa sehingga dapat digunakan untuk pembayaran spp atau memilih berwirausaha sehingga mampu membayar spp sendiri dan mendapatkan pengalaman usaha yang baik, atau juga ada yang memanfaatkan masa-masa kuliah sebagai tempat mencari teman, link atau jaringan dengan mengikuti berbagai organisasi dan event-event sehingga kedepannya akan lebih mudah bagi mahasiswa tersebut dalam membuat mahasiswa tersebut lebih mudah dalam urusan mahasiswa tersebut kedepannya.

Berbeda dengan orang yang malas, kegalauannya diakibatkan karena hal-hal yang tidak penting seperti, bingung memilih kantin untuk makan siang, bingung dalam pengerjaan praktikum, bingung dalam memilih pakaian untuk ngampus. Sebenarnya kegalauan tersebut dapat dihilangkan dengan cara melatih ketegasan dari hal-hal kecil seperti yang telah disebutkan di atas.

Setiap orang ingin berhasil dalam kehidupannya di segala hal. Maka hal yang paling mungkin jika keberhasilan tak dapat dicapai adalah kegagalan, tetapi kegagalan sebenarnya adalah petunjuk untuk mencapai keberhasilan. Gagal berarti tidak berhasil sehingga arah kita tidak akan lagi mengarah pada kegagalan itu tapi akan makin dekat menuju kleberhasilan. Sehingga tidak bertindak karena takut salah adalah sama saja membuang kesempatan untuk meraih kesuksesan. Mahasiswa yang takut salah ketika ingin menjawab pertanyaan dosen ketika di kelas atau seminar tugas ahir, atau juga mahasiswa yang takut bertanya kepada dosen karena berbagai alasan adalah salah satu contoh dari menyia-nyiakan kesempatan untuk sukses.

Kesabaran tidak dapat disangkutpautkan dengan ketidaktegasan, hal ini sesuai dengan Q.S. Ali Imran (3): 159. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Dalam istilah ilmu marketing disebutkan pula “to be first is better than to be the best”. Menjadi yang pertama adalah lebih baik dari menjadi yang paling berkualitas. Dalam hal ini suatu produk atau bentuk pemasaran yang paling inovatif dan merek terkenal yang akan menarik hati calon pembeli dari pada produksi dari perusahaan baru yang mempunyai produk berkualitas tinggi namun belum terkenal.

Kesimpulan dari essay ini adalah bahwa penulis masihlah jauh dari hal yang berkaitan denga dengan kesuksesan, namun penulis berharap dapat membagi sedikit saja pengalaman yang pernah didapat. Dan jangan meributkan lagi “kegalauan”, atau dalam “memilih pilihan yang tepat”. Karena masa depa kita tidak ada yang mengetahui kecuali Allah, maka dekatlah dengan Allah, agar kalau kita berbuat salah, maka Allah akan membetul-betulkan dan jika kita tidak tahu maka Allah akan memberitahu kita. Orang yang melihat masa depan gagal adalah orang yang tak mempercayai Allah, karena ia hanya percaya akan akal pikirannya yang sangat terbatas tesebut dan tidak percaya bahwa bantuan dari Allah akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar